“Aku minta maaf...” Sofia menitihkan air matanya di ujung kelopak mata. “Maaf saja tidak cukup, Sofia. Karena aku berharap kamu tidak lagi kembali.” “Aku hanya... hanya ingin...” “Membuat kenangan yang menyakitkan untuk aku? Begitukah?” Sofia menggigit sedikit ujung bibirnya. Dia kesulitan untuk berkata-kata. “Kalau memang yang aku lakukan untuk menyelesaikan hubungan kita membuat kamu kecewa, aku akan pergi sekarang.” “Siapa yang menyuruh kamu datang?” “Niko.” “Dia datang untuk menjemput kamu?” “Iya.” Sofia mengangguk pelan. “Memang itu perintahku, yang menyuruh Niko untuk datang menjemput kamu. Tapi bukan kemarin, melainkan besok aku menyuruh Niko untuk menjemput kamu. Akan tetapi, keinginan aku meminta Niko untuk menjemput kamu bukan untuk pergi meninggalkan aku lagi, melaink