Chapter 39

1192 Words

Sejak hari kepergian Sofia dan bayi kembarnya, Yesaya lebih banyak diam. Dia tidak banyak bicara. Hanya senyuman pasi yang terlukis di wajah tampan Yesaya ketika bertatapan dengan Retha dan Sofian. Merasakan keadaan seperti ini membuat Yesaya ingin menyerah saja pada hidupnya. Dia tidak sekalipun berniat ingin mencari keberadaan Sofia dan bayi kembarnya. Baginya, Sofia sudah pergi meninggalkannya dengan sengaja tanpa mau berjuang lagi bersamanya. Akan tetapi, penderitaan justru jauh lebih dirasakan oleh Anya. Karena sampai di hari pernikahannnya yang ke 30, Anya masih belum mendapatkan nafkah batin dari Yesaya. Hari-harinya hanya diisi dengan air mata, seberusaha apapun dirinya untuk dijamah oleh Yesaya, tapi Yesaya selalu menolak tanpa kata-kata. Yesaya selalu bersikap dingin padanya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD