“Besok. Sebelum pergi, om akan berpamitan pada kedua orang tuamu. Om juga akan mengatakan pada Sofian kalau om hanya akan menerima 20 persen saja bagian dari pendapatan perusahaan ini.” Yesaya merasa lega mendengarnya. “Satu lagi. Menurutlah pada kedua orang tua kamu, tertutama pada mamamu yang memiliki riwayat sakit jantung. Selama dia masih hidup, bahagiakanlah dia. Jangan membuatnya kecewa berlebihan padamu.” “Om, ada yang ingin aku katakan pada om.” “Tentang apa?” “Mengenai perempuan muda yang aku nikahi sekitar satu tahun yang lalu.” “Oh. Anak si peminjam hutang bernama Budi?” “Iya.” “Siapa nama anaknya?” “Sofia.” “Kalian sudah lama bercerai, kan? Dia kabur dari pernikahan kalian, bukan?” “Iya. Tapi, aku kembali bertemu dengannya.” “Lalu?” “Ternyata... dia mengandung anak