Yesaya menghadap Datta yang memintanya untuk datang ke ruangan kerjanya. “Yesaya, apa kamu tahu alasan saya memintamu untuk datang menemui saya?” “Tidak, om.” “Saya minta kamu untuk datang menemui saya, karena saya ingin melakukan ini padamu—“ PLAK!!! Datta langsung menampar kencang pipi Yesaya yang ada di hadapannya. Tamparan Datta hanya membuat Yesaya bergeming. Dia menerima jika Datta menamparnya seperti ini, karena kesalahan yang dia buat pada Ronald. “b******k kamu, Yesaya! Bisa-bisanya kamu berkelahi melawan Ronald dan anggota geng mafianya. Apa kamu tidak sadar siapa orang yang telah kamu hadapi semalam?” Datta murka pada kelakuan keponakannya. “Dia adalah orang yang menyimpan dendam padaku.” “Iya. Ronald memanglah orang yang menyimpan dendam padamu, karena kamu telah berha