Pondok Pesantren Kilat

1212 Words

Saat ini Ariya duduk di kursi kelas XII. Setiap sekolah mengirim lima murid untuk mewakili sekolahnya dan bergabung dengan santri dan santriwati dari sekolah lain untuk mengikuti kegiatan di bulan Ramadhan. Bedug Magrib berkumandang menggema di setiap sudut ruangan, Ariya terperanjak ternyata ia ketiduran setelah selesai kelas sore bersama murid yang lain. Ariya mengintip masjid yang tak jauh dari asramanya, suara merdu dari seseorang teman seangkatannya membuat ia terdiam sejenak. Asramanya berada di lantai dua mimbar masjid. Mengarah jelas ke jendela dari kamar ia bisa melihat siapa saja yang mengumandangkan azan "Subhanallah Reza," batin Ariya mendengar suara merdunya. "Astagfirullah,” Ariya beristigfar ia merasa bingung karena Reza sering membuatnya zina pikiran. Mendengar suarany

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD