Sehabis salat isyak aku berhias, aku memoles wajahku dengan bedak dan lipstik. Entah mengapa aku ingin tampil maksimal padahal Pak Willi hanya mengajakku makan malam bersama. "Kinan, kamu mau ke mana?" tanya Mas Arfan. "Oh itu, Pak Willi mengajakku makan malam di rumah Putra," jawabku. "Hanya kamu sendiri yang diundang?" tanya Mas Arfan. Dia terlihat tidak suka dengan adanya makan malam ini. "Kalau tidak aku sendiri siapa lagi, Mas. Masa iya ngajak kamu," ucapku. "Siapa tahu Kiara juga disuruh ikut," kata Mas Arfan. "Tidak, mungkin mau bicara masalah pekerjaan jadi hanya aku yang diundang," kataku. Mas Arfan terdiam, aku pamit padanya. Setelah itu aku pamit pada Kiara. *** Sampai di rumah Putra, aku melihat mobil Pak Willi sudah parkir di sana. Aku langsung saja memencet bel. Seor