Aku tak masalah Mas Arfan meminjam mobilku. Hanya saja kenapa aku mesti pindah demi menjaga perasaan Ana.selama ini aku cemburu aja dia gak peduli. Pulang kerja Mas Arfan menjemputku. Teman-temanku mendadak heran dengan sikap Mas Arfan. "Tumben di jemput," bisik Erina. "Iya mobilnya di rumah, jadi tadi pagi pakai mobilku," ucapku. Ku lihat Mas Arfan sedang berbicara dengan satpam. "Mas, ayo pulang!" ajakku. "Udah selesaikan ngobrolnya?" tanyaku. "Oh ya udah selesai," jawab Mas Arfan. Kami lalu pulang, Mas Arfan bersikap biasa saja. Aku melihat Liar sudah mandi sore. "Kiara, udah cantik," pujiku. "Iya anak papa cantik," Mas Arfan ikut memuju Kiara. Kami saling pandang karena gak biasanya Mas Arfan bersikap begitu. Malam itu aku tak melihat Mas Arfan memperlakukan Ana seperti kemar