Dokter tengah memeriksa Ana di dalam kamar di temani dengan Mas Arfan. Aku dan Kiara hanya menunggu di ruang keluarga. Hari ini aku terpaksa izin karena takut terjadi sesuatu terhadap Ana. "Mama Ana kenapa, Ma?" tanya Kiara. "Mama belum tahu, sayang," jawabku. Mas Arfan ke luar bersama Dokter, dia kelihatan bahagia sekali. "Maaf, Dok. Ana sakit apa ya?" tanyaku. "Oh Bu Ana tidak sakit, dia tengah hamil," jawab Dokter. Hamil, itu tandanya rencana Ana untuk meninggalkan Mas Arfan akan gagal. Mana mungkin Mas Arfan mau Ana pergi, apa lagi dia tengah mengandung. "Pak Arfan, saya pamit ya. Biarkan Bu Ana istirahat, dia perlu banyak istirahat," kata Dokter. Mas Arfan mengantar Dokter ke depan. Aku dan Kiara masuk ke dalam kamar Ana. "Ana, kamu hamil," kataku. "Iya, Mbak. Maaf ya, Mbak