When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Tidak tahan dengan sikap Claris yang dinilainya mulai kembali bertingkah menggoda para pria di sekitarnya, Damian langsung membubarkan pesta lajang tersebut. Dengan wajah kecewa dan takut-takut, para tamu akhirnya pulang dengan hadiah ancaman dari Damian untuk tidak berbicara mengenai kejadian malam ini. Di atap hotel itu kini hanya tersisa para anggota geng Damian dan kedua wanita sebelumnya. “Kamu tahu apa yang kamu lakukan barusan? Bagaimana jika ada gosip yang tidak menyenangkan yang tersebar gara-gara sikap cerobohmu itu?” koar Claris galak kepada Damian, menekan-nekan marah kepada dadanya yang bidang. “Kamu pikir aku berakal pendek? Tidak lihat bagaimana dia menatapmu? Pria itu punya niat buruk. Apa kamu buta? Semua orang bisa dengan jelas melihatnya, atau kamu sangat senang disan