Aku hanya terdiam, tak sedikit pun punya selera untuk menimpali ucapannya. Karena hanya akan berakhir dengan perdebatan panjang dan pertengkaran. "Jatah untuk bapak dan ibu, sudah aku transfer ke rekening mereka masing-masing. Alhamdulillah mereka senang, mudah-mudahan aja kita bisa rutin membantu mereka dan semoga kedepannya lebih besar lagi," ucapnya sesaat sebelum mencium tanganku dan pergi dengan pakaian seorang wanita karier masa kini. Salah satu kelebihan yang tidak dimiliki semua kakak iparku. Tiara menganggap bapak dan ibuku, orang tuanya sendiri. Dalam kondisi apapun, dia tetap peduli dan memperhatikannya. Ibu tinggal di dengan kakakku, tak mungkin tidak makan atau kekurangan pasokan makanan bergizi. Tapi aku tahu, Kak Wira tak pernah memberinya uang jajan atau uang pegangan.