Chapter 41 “Shaneen..” “Gue kayaknya udah jatuh cinta sama lo, gimana dong?” Lidah Yasa kelu. Bibirnya bergetar, hampir mengakui juga apa yang ia rasakan pada Shaneen. Tapi.. “Yasa..” Kompak keduanya menoleh. Raut wajah Shaneen langsung berubah melihat siapa yang menyebut nama suaminya. Memang siapa lagi kalau bukan Nata? “Siapa yang sakit?” tanya Nata. Entah dia memang peduli atau dia sekedar ingin tahu saja. “Gue. Kenapa?” Nata menoleh pada Shaneen. “Oh. Kamu sakit apa?” “Ngapain lo nanya-nanya?” balas Shaneen ketus. “Aku nggak boleh nanya?” “Enggak. Ribet banget jadi manusia.” Nata melirik Yasa, tapi tak ada yang pria itu lakukan. Dia tetap diam dengan tenang di tempatnya. Tak ada tanda-tanda Yasa akan mencegah Shaneen apalagi membelanya. “Ini kayaknya masih jam