12. Sebuah Rahasia

2139 Words

Chapter 12 “Aku nggak pernah senggol kamu atau bikin masalah sama kamu. Kenapa kamu selalu sensi kalau lihat aku?” Satu alis Shaneen terangkat otomatis. Ia pandangi dengan tenang Nata yang ada di depannya. Shaneen sebenarnya sudah menebak kalau ia akan bertemu dengan Nata di rumah sakit. Entah rumah sakit ini yang kecil atau memang takdir yang membuat mereka selalu dipertemukan. “Lo tau dari mana gue sensi sama lo? Nggak usah kepedean lo. You are not that important for me.” Nata masih terlihat sangat tenang. “Aku sama Yasa cuma sebatas rekan kerja. Cuma ngasih tau kamu, in case kamu jealous.” Shaneen menyeringai. “Jealous? Sama lo?” Shaneen geleng-geleng. “Mungkin lo kurang kerjaan, tapi gue punya banyak kerjaan. Nggak ada waktu gue ngurusin hal nggak penting.” Shaneen kemudian ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD