Setelah pesan yang dia tulis terakhir terkirim, Bira meletakkan ponselnya di atas meja. Laki-laki itu menghela napas panjang sembari mengusapkan kedua telapak tangannya di wajah. Hari ini semua harus jelas. Dia sudah tidak tahan lagi. Dia tidak mau kehilangan yang orang disayang untuk kedua kali. Arini harus tahu perasaannya hari ini. Sebenarnya Bira ingin menunda semuanya hingga Arini lulus kuliah. Dia ingin gadis itu fokus mencapai cita-citanya, belajar dengan baik tanpa memikirkan sebuah hubungan yang sedikit banyak pasti menguras waktu dan pikiran. Lagi pula, usia Arini masih terlalu muda. Walaupun secara pemikiran, dia sudah cukup dewasa. Bira ingin memberi Arini waktu untuk menikmati kesendiriannya beberapa lama lagi, sebelum nanti dia mempersuntingnya. Akan tetapi, pemandangan