Arseno masih berdiri di depan cermin, memandangi pantulannya dirinya kini yang nampak tampan dengan setelan jas hitam dengan model dua garis kancing atau double breasted membuat ia tampak makin bidang dan maskulin. Pemuda itu menghela pendek dengan memperbaiki rambutnya. Langkah kaki mendekat ke belakangnya membuat ia berbalik dan menatap kembarannya. "Elo beneran mau nikah enggak sih?" Ujar Alvaro menyempatkan menepuk pelan bahu Arsen, "iya." Balas pemuda itu seadanya dengan sesekali merapikan jasnya yang padahal sedari tadi memang sudah rapi. "Tapi muka lo tuh gak ada tegang-tegangnya woi, melempeng aja kayak tanpa dosa gitu ... elo beneran mau nikah atau main-main sih?" Arseno melongos samar, "ini ... gue tegang." Tunjuknya pada muka datarnya yang membuat Alvaro menelan salivanya p