Metta tersentak kecil saat Iren menepuk tangannya yang masih memegang sendoknya. Ia mengerjapkan matanya sembari tersenyum kecut merasa bodoh sendiri. Bisa-bisanya ia berkhayal sesuatu yang konyol begitu. Melabrak Amelia dengan menyiram gadis itu dengan kuah panas dalam mangkok supnya. Iren di depannya yang masih mengamati ekspresinya mendecak samar. "Elo melamun apaan?" Metta menggeleng saja dengan tersenyum kecut. Kembali mengaduk makanannya tidak berselera. "Barusan terlintas dipikiran aku buat siram anak itu pake kuah panas di mangkok ini," katanya membuat Iren mengangguk saja. "Gue dukung, kalau kurang ... sekalian sama kuah gue nih, masih banyak." Tambah Iren sudah menyodorkan mangkok supnya. "Aku sekarang beneran marah, Ren. Sampai aku pengen ngamuk dan lampiasin semuanya ke anak