Pengganggu

2032 Words

Inara masuk ke sebuah cafe bernuasa belanda zaman dahulu. “Wow, ada noni-noni.” Kekaguman Inara hilang saat melihat sosok Keenan yang sudah duduk disana, tersenyum begitu manis. “Duduk sini.” Sampai berdiri menarik kursi untuk Inara. “Kamu sama supir kesini?” “Tujuan gue mau beli cat air punya Ayah. Gak usah banyak omong langsung ke intinya aja.” “Oke, aku mau minta maaf udah ngomong kasar ke kamu, nampar kamu dan gak jujur selama ini.” “Udah? Gitu doang?” Tanya Inara tidak percaya. “Gila ya, lu neror gue loh.” Inara teringat bagaimana nomor baru selalu muncul di ponsel. “Lu bikin gue kesel, Goblog.” Inara pun tidak melaporkannya pada Agra, kasihan suaminya pusing mengurusi hal yang bisa dia selesaikan. “Aku tahu kamu marah besar, tapi itu satu-satunya cara aku menyampaikan kenyataan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD