Kinan bangkit dari rebahannya lalu membuka tasnya, dan mengambil handphonenya. Kinan mengeryit saat ada nomor baru yang melakukan panggilan ke nomornya. “Siapa ini, kok ada nomor baru?” tanya Kinan bingung. Setelah beberapa detik memandangi nomor yang sedang memanggilnya, Kinan mulai mengangkat panggilan itu dengan ragu. “Ha-halo ini si-siapa?” tanya Kinan setelah panggilannya terhubung. “Halo Kinan, kenapa kau pergi tanpa memberitahuku?” orang yang menelfon Kinan malah balik bertanya. Kinan mengeryit saat mendengar suara di seberang telfon itu. Sepertinya aku kenal dengan suara ini,” ucap Kinan dalam hati “Raka, kamu kah itu?” tanya Kinan memastikan siapa yang sedang menelponnya. “Iya, aku. Kenapa kau pergi ke Jakarta aku sampai tidak tahu Kinan?” “Oh, itu karena memang dadakan.