Risya sampai dipintu utama ruang direktur. Ia ingin mengetuk ketika mendengar percakapan diam-diam dari dalam. "Aku harus keluar dari pulau ini segera. Siapkan aku uangnya." Suara seorang pria terdengar dari dalam. "Bagaimana dia bisa tau?" Laura berteriak marah. "Aku tidak sengaja bertemu dengannya. Ingatan nya sangat kuat." Jawab lelaki itu. “Apakah dia yang mengejarmu hari itu?” “Dia mengejarku hingga ke rumah Tuan Rudi.” "Apakah kakak bastian tau?" Teriak Laura dengan suara panik. "Tidak." "Jangan biarkan dia tau." Perintah Laura. Suaranyam tampak gelisah. "Tapi kurasa setelah itu Dia bertemu Tuan Bastian, ketika aku melarikan diri dia masih disana." "Apa katamu?" Terdengar Laura memekik kaget dan marah. Risya akhirnya mengerti. Ia membuka pintu pelan-pelan, meminimalis