Risya berhenti melangkah dan terpaku di tempat. "Tapi ini sudah jam istirahat, Tuan." "Kamu masih training. Jika aku puas, maka akan diperpanjang. Jika membantah, silahkan cari pekerjaan lain." Jawab Bastian. Dia bahkan tidak meliriknya sama sekali. "Buatkan aku sepiring nasi ini lagi." Risya hanya bisa menurut. Ia menyendok nasi dalam nampan besar lalu meletakkannya di meja samping Bastian, sementara lelaki itu masih sibuk makan. Risya juga sebenarnya sudah sangat lapar, ia hanya makan mie instan tadi pagi. "Duduk dan makanlah." Perintah Bastian sambil menyodorkan piring yang baru saja dia tata. Ia sedikit kaget dan ragu dalam waktu lama untuk bergerak. Pria ini sangat plin plan, terkadang bersikap baik, atau lebih sering bersikap dingin seperti ini. "Apa aku perlu menyuapimu?" Me