Ken menatap kotak makan yang teronggok di lantai dengan pandangan yang tak terbaca. Tiba-tiba saja rasa bersalah merasukinya. Perlahan ia membungkuk mengambil kotak makan itu dan kembali menatapnya dalam diam kemudian menatap pintu yang telah tertutup rapat. Ia tidak tahu kenapa, meski tahu bahwa Aurora tak sengaja, namun tiba-tiba tubuhnya bereaksi saat rasa sakit di hidung dan dahinya terasa. Tapi setelah Aurora pergi ia merasa bahwa ia terlalu berlebihan.
Ken termenung dalam diam kemudian berbalik dan kembali duduk ke kursi putarnya. Dibukanya furoshiki yang membungkus kotak makan itu kemudian mulai membuka tutup makan siangnya. Dan seperti dugaannya, isinya telah berantakan. Nasi yang dibentuk hati tak lagi berbentuk hati sempurna. Lauk yang sepertinya telah ditata dengan begitu rapi
