Klub Malam

1062 Words
Grace tidak sengaja menabrak badan seseorang. Badannya terhuyung kebelakang karena kepalannya seperti menghantam sesuatu yang keras. Dengan cepat orang yang menabrak Grace tadi langsung meraih pinggang ramping Grace. "Loh kok aku nggak jadi jatuh?" Batin Grace yang mengira dirinya akan jatuh. Gadis cantik tersebut yang tadinya memejamkan matanya perlahan membukanya pelan-pelan. Betapa terkejutnya Grace bahwa ada seorang pria yang sedang menahan pinggang rampingnya. Matanya terbelalak melihat pria tampan di depannya. "Ma-maaf Om! Aku tidak sengaja menabrak Om! Cicit Grace pelan tapi masih di dengar oleh pria di depannya. Grace menundukkan kepalanya, Ia takut akan tatapan mata pria tersebut yang sangat tajam seperi elang. Pria di depannya hanya diam saja sambil memandang Grace, Grace mendongakkan kepalannya sehingga pandangan mereka bertemu. Grace mendorong d**a pria tersebut namun pria tersebut sama sekali tidak bergeming. Kemudian tiba-tiba saja Pria tersebut menlepaskan tangannya dari pinggang Grace. BRAKKk.... "Aaaaakkhhhh! Sssttt ... " Ringis Grace yang merasakan sakit pada bokongnya. Setelah melepaskan tangannya, pria berwajah dingin tersebut pergi begitu saja tanpa rasa bersalah. "Sialan gue di lepas! Dasar Om-om tidak berperasaan" Umpat Grace dengan kesal. "Eh Grace, loe ngapain duduk di bawah" Tanya Tari yang baru saja datang, ia pun heran melihat Grace yang duduk dijalan. "Pakai nanya lagi, udah buruan bantuin gue! Sakit nih b****g gue! Rajuk Grace yang masih memegang bokongnya yang terasa panas. "Lagian ngapain sih di bawah, loe mau piknik yah?" Ucap tari sambil tertekekeh. "Eh buset, cepat bantuin gue Tari" Teriak Grace yang mulai jengkel dengan sikap tari "Iya, iya bawel bangat sih kamu! Keluh Tari. Tari pun memapah Grace untuk berdiri, lalu membantu gadis cantik itu membersihkan pakaiannya dari pasir dan debu. "Mudah-mudah aku nggak ketemu lagi sama si Om jahat itu, gila kali ya lepasin aku gitu aja!" Sungut Grace yang tidak terima atas kejadian tadi. Tari hanya geleng-geleng lihat Grace ngedumel tidak jelas. "Udah? Ayo masuk! Sebentar lagi bakalan ramai" Ajak tari kepada Grace. Merekapun masuk ke dalam Klub malam tersebut. Tari adalah sahabat Grace dari kecil, tadi sewaktu di kamar Grace menghubungi tari untuk di carikan pekerjaan. Dan tari pun menawarkan Grace untuk bekerja di tempat ia bekerja. Awalnya Grace menolak, tapi mendengar nominal gajinya dengan terpaksa Grace menerimanya. * Dentuman suara musik begitu menggema di gendang telinga, lampu yang berkelap kelip menambah suasana menjadi erotis. Banyak pasang dari yang muda hingga yang tua pergi hanya sekedar menghibur diri. Grace menutup telinganya yang tidak terbiasa dengan suara berisik tersebut. Ia baru kali ini menginjakkan kaki di tempat terkutuk ini. "Tar, loe bawa gue kemana sih dari tadi narik-narik tangan gue aja! Ucap Grace sambil berteriak karena suara musik yang kencang dan memekakkan telingan. "Nurut aja deh loe, Ntar lagi juga nyampek!" Jawab tari di telinga Grace. Tak lama kemudian mereka tiba diruang manajer Klub tersebut. Tari yang memang dekat dengan manajer tersebut dengan mudahnya memasukan Grace ke dalam Kkub tersebut. Setelah dapat izin, Tari membawa Grace keruang ganti, lalu mengubah penampilan Grace menjadi lebih cantik dan seksi. "Eh, loe gila ya nyuruh gue berpenampilan kayak gini!" Protes Grace yang tidak nyaman dengan dress yang ia pakai. Tari membalikan tubuh Grace menghadap cermin. "Tu loe lihat penampilan loe sendiri, bukankah sangat cantik? Loe harus percaya diri dong, gimana kerjanya kalau begini saja sudah protes! Jawab Tari Jengkel. Dress yang di gunakan Grace masih terbilang sopan hanya saja di bagian pundaknya menggunakan tali spageti sehingga mengekspos pundaknya yang putih dan mulus. "Kalau bukan karena terpaksa, ogah banget gue pakai baju kurang bahan begini!" Sungut Grace, tangannya masih menaikan bagian dadanya biar tertutup sempurna. "Ayo keluar! loe harus bisa seperti yang gue ajarin tadi ya! Dan jangan sampai bengong-bengong, disini banyak sugar daddy! Loe tinggal milih aja!. Ucap Tari sambil mengedipkan sebelah matanya pada Grace. "Ih... Jijik gue!" Jawab Grace sambil mengangkat bahunya. "Ahahahha ... Awas aja loe kalau ketahuan kecantol om-om" Ucap Tari sambik tertawa lepas. "Ah, tidak akan! Ayok Ah, buruan kerjanya!" Ucap Grace yang sudah tidak sabar. "Iya, iya bawel banget sih loe!" Jawab Tari. Ia lun membawa Grace kemeja Bartender. Setelah mendengarkan arahan, Grace dan Tari pun mulai bekerja mengantarkan pesanan tamu-tamunya. Tari terlihat cekatan dan begitu pandai dalam melayani tamunya, bahkan tak jarang ia tertawa lepas. Berbeda dengan Grace yang masih kaku dan banyak diam. Saat tamunya bertanya Grace hanya menjawab seadannya saja. Ia seperti tidak berminat untuk bicara. "Tar, gue keluar sebentar ya! Ucap Grace "Eh, loe mau kemana? Nggak boleh ninggalin tamu kayak gini!" Ucap Tari memperingatkan Grace. "Gue mau ketoilet sebentar, tari! Kebelet nih! Loe mau gue kencing disini?" Tanya Grace yang sudah tidak tahan. "Eh jangan! Jangan! Yaudah buruun, jangan lama-lama! Jawab Tari. Grace segera keluar dari ruang itu dan berlari ke arah toliet. Setelah membuat selesai, Grace bercermin sebentar melihat penampilan seksinya, kemudian ia segera keluar. Saat dipertengahan jalan, tiba-tiba saja Grace di hadang oleh dua orang yang sedang mabuk. "Hai, Nona cantik! Mau kemana malam-malam begini? Tanya pria yang bertato tersebut. Grace dapat mencium bau alkohol yang menyengat dari mulut pria itu. Grace segera menghindar, Namun langkah terhenti saat orang yang satu lagi merentangkan kedua tangan besarnya. "Minggir!" Ucap Grace sambil menjauhkan tangan pria tersebut. "Ah, aku paling suka perlawanan dari wanita cantik sepertimu! Ucapnya dengan senyum yang menyeramkan. Pria bertato berusaha memegang tangan Grace, namun Anna memberontak. "Lepas, lepaskan aku b******n!" Teriak Grace dengan wajah ketakutan. "Berteriaklah sayang, karena tidak akan ada orang yang mendengarkanmu! Jawab pria yang kurus. "Apa mau kalian? Teriak Grace, ia masih berusaha melepaskan tangannya. "Mau kau?" Tunjuk pria bertato kepada dirinya sambil menyeringani. "Kamu mau tubuhmu, Nona manis!" Ucap pria kurus. Cuihhh!!! Grace meludahkan muka si pria kurus itu, lalu berusah menendang tapi tidak berhasil. Plakkkk ... Pria kurus tersebut menampar kuat pipi Grace, lalu mencengkram kedua pipinya. "Tolong! ... tolong! ... teriak Grace "Berisik!" Ucap pria bertato. Ia semakin mengeratkan genggamannya. "Tolong ... tolong ... Siappun tolong Aku! Hiks .. hiks!" Grace menangis sambil terisak, sungguh ia sangat takut saat ini sampai tubuhnya begetar hebat. "Lepaskan aku b******k" Teriak Grace dengan air mata yang mengalir dan muka yang memerah. Pria kurus tersebut berusaha mencium Grace, namun Grace mealingkan wajahnya kekiri dan kekanan. Sungguh ia tidak sudi cium oleh preman b******k seperti mereka, apalagi itu ciuman pertama Grace. "Hiks ... hiks ... lepaskan aku! Aku mohon menjauhlah" Ucap Grace dengan wajah memohon. Ia benar-benar takut dimakan oleh kedua orang tersebut. Saat Grace hendak dicium oleh sipria bertato, tiba-tiba saja datang seorang pria menolongnya. Bughhh... Bughhh... Bughhh..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD