“Apa maksudmu? Mengapa begitu mendadak? Bagaimana dengan pekerjanku di sini?” Tanya Clara. Tabah hanya mengangkat pundaknya saja dan terus berjalan keluar dari ruangan tersebut. Diacuhkannya pertanyaan Clara dan panggilan gadis itu sama sekali tidak dihiraukannya. Clara menggerutu kesal dan dengan cepat disampikannya tas ke pundak, kemudian ia berjalan cepat keluar dari ruang kerja tersebut, setelah dikuncinya pintu terlebih dahulu. Ia berjalan dengan wajah cemberut di belakang Tabah. Pria itu, sepertinya sengaja memelankan langkah, biar ia bisa menyusulnya. “Katakan kepadaku, mengapa kau suka sekali melakukan sesuatu secara mendadak? Tidakkah sebagai seorang pimpinan kau terbiasa dengan keteraturan!” Clara menarik tangan Tabah menarik perhatiannya yang terus saja berjalan. Secara men