“Dasar buaya! Beruntug aku tidak mudah terpengaruh dengan apa yang kau lakukan dan katakan!” Clara melayangkan pelototan kepada Tabah. Tangan Clara meraih pegangan pintu mobil, lalu membukanya. Ia kesal dengan suara ketawa Tabah yang terdengar nyaring. Keluar dari mobil barulah Clara menyadari, kalau mereka berhenti di depan sebuah rumah makan. Ia langsung saja berjalan menuju rumah makan tersebut meninggalkan Tabah. Tabah mengikuti di belakang Clara dengan wajah yang tersenyum senang. Melihat Clara yang menjadi gusar, karena ulahnya. Sesampainya di dalam rumah makan tersebut, Tabah duduk di depan meja panjang yang di atasnya terdapat makanan ringan dan minuman. Sopir pribadi Tabah yang memesankan makanan untuk mereka. Ia hanya duduk diam di kursi menunggu Clara keluar dari toilet.