“Bapak tidak berperasaan! Teganya menyakiti Clara, seperti itu! Antarkan kami keluar dari tempat ini! Aku dan Clara tidak mau magang di perusahaan Bapak!” seru Rini berani. Tabah melipat tangan di depan d**a, sambil memandang wajah Rini dengan dingin. “Silakan keluar dari sini untukmu! Akan tetapi, tidak untuk Clara! Ia akan tetap berada di sini, karena masih ada permasalahan yang harus dituntaskannya!” Mata Rini melebar menatap tidak percaya Tabah. Ia merasa dirinya salah mendengar apa yang dikatakan oleh bosnya itu. “Setelah apa yang dialami Clara, Bapak masih menuntut pertanggungjawaban darinya atas sesuatu yang belum pasti dilakukan Clara!” Rini berteriak emosi. Tabah tidak terpengaruh dengan amarah yang diperlihatkan Rini. Ia merasa, kalau dirinya sudah melakukan tindakan yang ben