Hup... Aysa menginjak lantai bawah. Tubuhnya tersungkur. Lalu menoleh, Alzam sudah tidak ada. Pria itu kembali masuk ke kamar dan mengenakan pakaian. Ia masih waras dan tak mau berlarian di luar kamar tanpa busana. Bisa- bisa ia menjadi bahan tertawaan para katak yang berkeliaran di luaran karena melihat belalai tak bertulang. Aysa bangkit bangun, berjalan dengan satu kaki yang diseret. Padahal pintu utama sudah di depan mata, tapi berat sekali langkahnya mencapai pintu tersebut. Alzam sudah berada di anak tangga mengejarnya. Aysa panik. Terus berjalan dengan menyeret satu kakinya. Untungnya ia sudah melewati pintu utama, menuruni teras, kemudian meninggalkan halaman rumah ketika Alzam sudah sampai di teras. Aysa berjalan di sisi jalan sambil menoleh ke kiri kanan mencari kendaraan um