Taksi berwarna biru itu berhenti di depan sebuah rumah yang tidak terlalu besar, namun lumayan banyak anak-anak yang sedang bermain di halaman rumah tersebut. “Neng, maaf neng udah sampai, ini kan rumahnya?” tanya pria paruh baya itu membangunkan Sena yang lumayan pulas selama perjalanan. Wanita itu mengerjapkan matanya perlahan kemudian merogoh isi tasnya dan memberikan selembar kertas uang seratus ribuan dan selembar lima puluh ribuan dan memberikannya pada sang supir taksi tersebut. “Ini, Pak. Ambil saja kembaliannya,” ucap Sena dengan senyuman manisnya kemudian turun dari taksi tersebut menatap yayasan yang pernah dulu ia tempati. “Alhamdulilah, semoga eneng itu rejekinya lancar dan hal-hal baik menyertainya, amin,” ucap sang supir taksi itu, ia sangat bersyukur dengan tip yang Sena