“What? Kamu mau pindah lagi? Aduh, Sen aku gak paham deh pikiran kamu kayak gimana. Udah baik-baik kamu di sini dan aku juga menjamin keamanan kamu, tapi malah mau keluar dari sini,” ujar Tika yang dongkol ketika Sena mengatakan yang sebenarnya. Sena terdiam, ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia tidak mempercayai Tika. Hal itu pasti akan sangat memancing amarah perempuan jangkung dihadapannya ini. “Tik, dari awal aku sudah bilang kan kalau aku memang hanya meminta penginapan untuk beberapa hari saja, tapi kenapa kamu kaget kayak gini?” skak Sena yang berusaha membela diri dan mengingatkan awal kedatangannya ke rumah Tika. Tika memutar matanya jengah, ia tahu namun cara Sena membuat emosinya naik. “Terserah kamu deh, kamu mau diapain sama papaku juga aku tidak peduli aku anggap kamu ma