Sena memandangi rumah mungil yang berada dihadapannya ini rumah yang jauh dari kata mewah, sepertinya akan membuat Sena betah tinggal di tempat tersebut. Beberapa dus barang-barang Sena sudah diturunkan dari mobil pick up, Fano- anak dari Bu Aminah pun turut membantu Sena menurunkan semua barang itu sampai di depan pintu kontrakan. Tetangga yang berada di sekitar juga sangat ramah dan suka membantu, daerah yang masih menerapkan prinsip gotong royong khas pedesaan walaupun daerah tersebut berada diperbatasan kota Jakarta. “Nah, sudah selesai. Mau diangkutin ke dalam gak?” tanya Fano dengan ramah, pemuda desa yang sangat tampan dan sepantaran dengan Sena. Sena menggeleng cepat, ia tidak ingin merepotkan Fano lagi. “Ga usah Mas Fano, nanti saya aja yang bawa ke dalam. Ini uang upah untuk M