Rasis

1057 Words

Jangan pernah menganggap musuh yang bisa mencelakakanmu, tapi lihatlah orang yang berkedok baik. Siang itu mereka tampak sekali akrab, dari kejauhan Richard melihat Tika dengan ekspresi seperti ingin memakan orang. Namun, Tika yang dilihat dari jauh pun tampak merasakan itu. Ia tahu bahwa Richard sedang memantau mereka dari kejauhan. ‘Dasar pria tidak tahu malu, dari pada ia mengintai layaknya preman lebih baik dia menghibahkan perusahaan ini pada orang yang pantas. Dia tidak pantas menjadi pemimpin perusahaan” batin Tika sambil sesekali memegangi lehernya dengan lembut. “Tik, kamu beneran gak mau cerita apa yang kamu tahu?” tanya Sena setelah makannya selesai. Gadis berwajah sipit itu tampak berpikir, kemudian tersenyum pada Sena. “Kalau aku udah siap pasti aku ceritain, tapi gak seka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD