Kedua kaki itu terus berlari sekuat tenaga tanpa ada niat untuk berhenti dan mendengar alasan. Apa yang ia lihat sekarang adalah cermin masa depannya, semua laki-laki pada dasarnya akan berpaling ketika mereka bosan karena para pria lebih memakai logikanya dari pada perasaan. “Sena! Tolong berhenti, kita bisa bicarakan ini baik-baik,” teriak Alex yang tidak jauh dari posisi Sena berlari hanya berjarak sekitar 5 meter. Sena menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Alex, ia sudah muak dengan yang namanya laki-laki, semua sama seperti papanya yang ingkar janji. “Apa yang harus dibicarakan?? Aku sudah jelas melihat itu semua, kamu tidak perlu mengelak, b******n!” teriak Sena dari jauh, beberapa orang menatap mereka dengan tanda tanya. Sena mengusap air matanya dengan kasar ia tidak ing