Mimpi?

1075 Words

Kedua kaki itu terus berlari sekuat tenaga tanpa ada niat untuk berhenti dan mendengar alasan. Apa yang ia lihat sekarang adalah cermin masa depannya, semua laki-laki pada dasarnya akan berpaling ketika mereka bosan karena para pria lebih memakai logikanya dari pada perasaan. “Sena! Tolong berhenti, kita bisa bicarakan ini baik-baik,” teriak Alex yang tidak jauh dari posisi Sena berlari hanya berjarak sekitar 5 meter. Sena menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Alex, ia sudah muak dengan yang namanya laki-laki, semua sama seperti papanya yang ingkar janji. “Apa yang harus dibicarakan?? Aku sudah jelas melihat itu semua, kamu tidak perlu mengelak, b******n!” teriak Sena dari jauh, beberapa orang menatap mereka dengan tanda tanya. Sena mengusap air matanya dengan kasar ia tidak ing

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD