Kaflin merasakan pening yang luar biasa, ia menyentuh kepalanya dan menemukan ada benjol kecil. Dia duduk membuat selimutnya menumpuk di atas pangkuan. Kaflin akhirnya turun dari ranjang, tak perlu berdrama tidak mengenali kamarnya. Ia langsung sadar ada di penthouse pribadinya. Pasti Anna dan Kai yang membawanya kemari. “Bagus, paling tidak aku terbangun di kamar pribadi dan sendiri.” Bukan dengan wanita random yang buatnya ingat rasa tak kenal nama. Kaflin masuk kamar mandi, sikat gigi dan mencuci muka. Kantung kemihnya terasa penuh, ia berjalan ke closet, membuka restleting dan lega setelahnya. Begitu keluar tanpa mandi, ia mencari pakaian yang bisa di kenakan. Mengambil salah satu T-shirt, memakainya. Kemudian ia duduk lagi di sisi ranjang. Ada gelas berisi air, Kaflin segera meneg