Lomba Memasak Di Ajukan Lebih Cepat

1111 Words
Aku dan sahabatku Hadi tentu saja saling bertatapan, lama-lama aku dan Hadi yang di sudutkan akhirnya tak tinggal diam. "Je suis sûr que vous m'avez menti. Je suis très déçu de vous deux." keluh Komandan Peleton kepada kami ber dua. (Saya yakin, kalian ber dua berbohong kepada saya. Saya sangat kecewa kepada kalian ber dua,) "S'il vous plaît, asseyez-vous tous les deux avant de venir avec moi au marché. Je veux parler de quelque chose de très important pour vous deux, surtout pour vous Adrian. Quoi qu'il en soit, ce que je veux dire est très important," ucap  Ya Tuhan, aku dan Hadi sampai tak habis dengan apa yang di pikirkan Komandan peletonku. "S'il vous plaît, commandant, je ne mens pas. C'est la preuve, Commandant, aucun message n'est passé par mon w******p, Commandant," ucapku dengan tersenyum. (Mohon izin Komandan, saya memang tak berbohong. Ini buktinya Komandan tak ada pesan apa pun yang masuk melalui Whataspp saya Komandan,) "Oui, notre Commandant ne ment pas, si le Commandant n'y croit pas. Le commandant ne le croit pas, vérifiez mon téléphone portable comme preuve, afin que le commandant ne se contente pas de porter des accusations. Adrian et moi n'avons pas menti au commandant," ucap Hadi yang ikut menimpali dengan tersenyum. (Iya Komandan kami memang tidak berbohong, jika Komandan nggak percaya. Komandan tak percaya periksa ponsel saya juga sebagai bahan bukti, supaya Komandan tak main tuduh saja. Saya dan Adrian tak membohongi Komandan,) "D'accord, maintenant vous allez prendre une douche. Après cela, je suis allé faire du shopping au marché. Dépêchez-vous, s'il vous plaît, avancez vite," titah Komandan pelenton kami kepada kami ber dua. (Ok baiklah, sekarang kalian mandi. Setelah itu ikut saya berbelanja ke pasar. Cepatlah kalian ber dua tolong gerak cepat,) Aku dan Hadi segera masuk ke dalam kami, aku dan Hadi mandi hingga bersih. Setelah kami ber dua sudah rapih dan tampan. Aku dan Hadi segera siap-siap ke luar kamar kami. Aku dan Hadi langsung menghampiri Komandan Budi, soalnya bisa gawat jika Komandan Budi marah. Apa lagi Komandan Budi terkadang moodnya naik turun, kadang baik kadang turun. Jadi kami binggung, harus bagaimana lagi dengan Komandan Budi. Supaya Komandan Budi nggak marah lagi, kepada kami ber dua. Komandan Budi sedang membaca Koran dan meminum kopi, aku dan Hadi langsung menyapa Komandan kami. "Bonsoir avant le coucher du soleil, Commandant," sapaku dengan tersenyum. (Selamat sore menjelang magrib Komandan,) "Bonsoir avant le coucher du soleil, Commandant," sapa Hadi dengan tersenyum. (Selamat sore menjelang magrib Komandan,) "Bonsoir avant le coucher du soleil aussi," sapa balik Komandan kami sambil tersenyum ke arah kami ber dua. (Selamat sore menjelang magrib juga,) "S'il vous plaît, asseyez-vous tous les deux avant de venir avec moi au marché. Je veux parler de quelque chose de très important pour vous deux, surtout pour vous Adrian. Quoi qu'il en soit, ce que je veux dire est très important," ucap Komandan dengan tersenyum. (Silahkan kalian ber dua duduk, sebelum kalian ber dua ikut saya ke pasar. Saya ingin membicarakan sesuatu yang sangat penting untuk kalian ber dua, terutama kepada kamu Adrian. Pokoknya yang ingin saya sampaikan ini sangat penting sekali,) Aku dan Hadi, akhirnya duduk di samping Komandan kami. "Nous allons au marché pour acheter des ingrédients frais, des ingrédients qui sont vraiment encore frais. Quoi qu'il en soit, ce qui est toujours original, tous les meilleurs ingrédients. En rentrant du marché, vous cuisinez un bon repas. Deux menus Nusantara de deux villes, et une autre cuisine typiquement française. Adrian, tu fais la meilleure nourriture possible, pour toi Hadi, en tant qu'ami d'Adrian, tu dois soutenir ton ami. Vous apportez votre soutien à Adrian," ucap Komandan kami panjang lebar. (Kita akan ke pasar membeli bahan-bahan segar, bahan-bahan yang benar-benar masih fresh. Pokoknya yang masih orisinil, semua bahan-bahan ternaik. Sepulang dari pasar, kamu memasak masakan yang enak. Dua menu Nusantara dari dua kota, dan satu menu lagi masakan khas Prancis. Adrian kau buat masakan seenak mungkin, untuk kamu Hadi sebagai sahabat Adrian kamu harus mendukung kawanmu. Kamu berikan suport untuk Adrian,) "Bon Commandant," ucapku dan Hadi dengan sangat kompak. (Baik Komandan,) "Attendez un moment, jusqu'à ce que mon café et mon pain soient épuisés. Nous venons d'aller au marché ensemble," ucap Komandan Peleton dengan tersenyum. (Kalian tunggu sebentar, hingga kopi dan rotiku habis. Baru kita ke pasar sama-sama,) "Oui Commandant, nous attendrons. Jusqu'à ce que le commandant ait terminé," ucapku dan Hadi secara bersamaan. (Iya Komandan, kami akan menunggu. Hingga Komandan selesai,) "Que fera Isu pour la cuisine française d'Adrian ?" tanya Komandan dengan tersenyum. (Apa masakan khas Prancis yang akan kau hidangkan Adrian?) "Je vais faire une belle et délicieuse Ratatouille rôtie," jawabku dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri. (Saya akan membuat Ratatouille panggang yang enak dan lezat,) "Ok, j'attends avec impatience votre cuisine délicieuse et délicieuse, j'espère qu'elle pourra faire basculer la France. J'espère voler le cœur du jury," ucap Komandan dengan tersenyum dan mengacungkan jempolnya. (Ok saya nantikan masakan enak dan lezatmu, semoga dapat mengguncang Prancis. Semoga dapat mencuri hati juri,) Setelah selesai, Komandan minum kopi aku dan Hadi segera berangkat ke pasar. Pergi bersama Komandan Peleton kami. Kami belanja menu-menu segar, aku akan memasak masakan Khas Padang Sumatera Barat dan Palembang Sumarera Selatan. Untuk masakan Padang, aku akan memasak Nasi lengkap dengan Rendang, Telur dadar Padang, sambal hijau Sayur nangka gulai dan Tunjang gulai. Untuk masakan Palembang Sumatera Selatan, saya akan membuat Taekwan dan Mpek-mpek Palembang. Kami ber tiga ke pasar bersama-sama, kami mencari bahan-bahan segar terbaik. Setelah selesai kami pulang dari pasar, aku segera beristirahat dulu sebentar. Barulah setelah itu, aku memasak.  Setelah selesai memasak, Komandan dan Hadi segera mencoba masakan aku. Aku amati dan lihat, tatkala Hadi dan Komandanku menyantap masakanku. Ekpresi mereka ber dua sangat datar sekali. Apakah ada kesalahan dengan masakan yang aku buat? Aku akhirnya memberanikan diri, untuk bertanya kepada Komandan dan Hadi dengan masakan yang aku masak. "S'il vous plaît, laissez-moi demander au commandant si la nourriture que je cuisine est bonne ?" tanyaku kepada Komandanku. (Mohon izin bertanya Komandan, apakah masakan yang aku masak rasanya enak?) "C'est si bon, c'est si parfait. C'est délicieux, je suis sûr que beaucoup de gens aimeront votre cuisine." puji Komandan kepadaku. (Rasanya enak sekali, rasanya sangat sempurna. Enak sekali pasti banyak yang suka akan masakanmu ini,) "Ma cuisine est-elle délicieuse Hadi ?" tanyaku kepada Hadi. (Apakah masakan yang aku masak enak Hadi?) "C'est vraiment bien Adrian, ça fait vibrer mon âme et mon cœur. Peut me rendre excité de finir cette nourriture," jawab Hadi dengan memujiku. (Enak sekali Adrian, rasanya menggetarkan jiwa dan hatiku. Mampu membuat aku b*******h untuk menghabiskan makanan ini,) Tetapi jika masakanku enak, kenapa ekpresi Komandan dan Hadi datar iya. Sungguh sangat membingungkan. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD