Kita Harus Kuat

1001 Words
Aku menatap Tiara lekat-lekat, aku akhirnya memberikan pijatan dan urutan secara mendetail. Kasian sekali istriku ini, dia sangat capek dan lelah sekali. "Sayang apakah kau capek dan lelah sekali?" tanyaku dengan menatap lekat maniak bola mata istriku. "Iya sayang, aku sangat capek dan lelah sekali. Sangat pegal semua seluh tubuhku," jawab Tiara dengan tersenyum "Sayang mau aku pijit dan urut," tawar aku dengan memggengam tangan Tiara istriku. "Iya sayang, boleh sayang jika nggak merepotkan. Aku sungguh berterima kasih," ucap Tiara dengan tersenyum. "Ok sayang, sama-sama sayang. Itu sama sekali nggak merepotkan," ucapku dengan tersenyum. Aku dengan penuh kasih sayang, perhatian dan cinta memijit dan mengurut istriku. Setelah selesai kini istriku balik memijit dan mengurutku. "Terima kasih banyak sayang, sayang ayo kita tidur yugh! Karena sudah malam juga." ucapku dengan mengecup kening Tiara. "Iya sayang ayo kita segera tidur!" ucap Tiara dengan tersenyum. Aku dan Tiara akhirnya kami tertidur, aku terbangun sekitar jam empat pagi. "Sayang bangun sayang, sudah pagi jam empat pagi. Kita mandi yugh!" ajakku dengan tersenyum. "Iya sayang, terima kasih sayang. Karena sudah membangunkan aku," ucap Tiara dengan penuh kelembutan. Aku akhirnya membopong tubuh mungil Tiara, aku dan Tiara mandi bersama. "Sayang nanti kita ke Marinir iya, kita kunjungi Marinir ke daerah lainnya. Setelah itu ke Pomal," ucapku dengan tersenyum. "Baiklah suamiku sayang," ucap Tiara dengan tersenyum. Tiara dan aku, akhirnya kami berdua memutuskan untuk ke Malang dan Jogjakarta. Setelah selesai mandi, kami kini sudah siap sedia mengenakan seragam militer kami. Aku mengenakan seragam militer, iya aku mengenakan seragam militer dengan uniform Angkatan laut secara lengkap. Sementara Tiara istriku juga sangat memukau, dengan sangat anggun dan memukau. "Sayang aku lapar sekali, kita makan yugh!" ajak Tiara dengan tersenyum. "Iya sayang, ayo kita sarapan!" ucapku dengan tersenyum. "Kamu mau makan apa sayang?" tanyaku dengan menatap lekat Tiara. "Aku mau makan nasi ulam," pinta Tiara dengan manjanya. "Ya Tuhan Tiara, kita sedang tidak berada di Jakarta. Sarapan paginya yang simple saja jangan yang ribet," pinta aku dengan tersenyum. "Baiklah suamiku," jawab Tiara dengan lesu. Kami sarapan pagi dengan menu simple, kami makan sadwitch dan s**u. "Sudah kenyang sayang?" tanyaku dengan menatap maniak bola mata istriku dengan lekat. "Saya sudah kenyang sayang," jawab Tiara dengan tersenyum manis. "Sudah selesai sayang, kita segera bergegas sekarang. Kita akan mengunjungi Marinir dan Batalion Polisi Militer Angkatan laut. Karena ada banyak batalion di Marinir, kami mengunjungi semuanya hari ini. Aku harus peduli, terhadap anak-anakku. Mereka semua harus di perhatikan. Setelah usai aku dan istriku Tiara, kami langsung ke Batalion Polisi Militer. Kami dengan penuh kasih sayang, sebagai orang tua merangkul mereka semua dengan cahaya kasih. "Sayang kita langsung berangkat sekarang yugh," ajak aku kepada Tiara. "Berangkat ke mana sayang?" tanya Tiara keheranan dan kebingungan. "Kita langsung ke Jogjakarta sayang," ucapku dengan tersenyum. "Ok baiklah sayang," jawab Tiara dengan tersenyum. Aku dan istriku Tiara, memutuskan untuk pergi ke Jogjakarta. Kami semua tiba di Jogja sekitar jam delapan malam. Kami berdua, menginap di ruimah prajurit kami. Kami di sambut dengan sangat baik oleh mereka. "Silahkan di makan Bapak dan Ibu, saya sangat berterima kasih. Atas kunjungan Bapak dan Ibu ke rumah saya. Saya sangat bahagia sekali," ucap Riko dan Clarisa secara bersamaan. "Sama-sama Riko dan Clarisa, saya dan istri saya juga sangat berterima kasih. Karena kami sangat senang dapat menginap di kediaman kalian berdua,' ucapku dan Tiara secara bersamaan. Kami juga menonton film bersama, berhubung hari ini adalah tanggal 30 September. Yang merupakan hal yang sangat bersejarah bagi kami. Kami menonton dan memutar Film G30SPKI. Ada kesedihan di dalam diri kami, tatkala kami menonton dan menyaksikan pemutaran G30SPKI. Kami menonton hingga jam tiga sore, setelah kami selesai menonton Film G30SPKI. Aku dan Tiara kini bergegas untuk tidur, aku dan Tiara berpamitan kepada Riko dan Clarisa. "Riko dan Clarisa, Bapak dan Ibu mau tidur dulu iya nak. Permisi nak," ucapku dengan sangat ramah sekali. "Baik Pak, Baik Ibu. Selamat malam selamat beristirahat,' ucap Rico dan Clarisa dengan sangat ramah sekali. "Besok kita mau ke mana?" tanya Tiara dengan tersenyum. "Besok kita mau ke Marinir baru kita pergi ke Batalion Polisi Militer Angkatan Laut," jawab aku dengan tersenyum. "Ok sayang, terima kasih sayang. Selagi kita masih di Jogja, kita pergi ke tempat wisata yugh!" ajak dan pinta Tiara dengan tersenyum. "Iya istriku sayang, aku janji aku akan mengajak kamu liburan. Aku sangat menyayangi kamu dan mencintai kamu sayang,' ungkapku dengan tersenyum. Setelah istriku Tiara tertidur, aku akhirnya tertidur. Aku dan istriku Tiara kami terbangun sekitar jam empat pagi. "Sayang bangun sayang," ucapku dengan membangunkan Tiara. "Iya sayang, sekarang sudah jam berapa sayang?" tanya Tiara dengan tersenyum. "Sekarang sudah jam empat pagi," jawabku dengan tersenyum. Aku akhirnya membopong tubuh Tiara, mungkin istriku sangat malu sekali. Wajahnya memerah sekali, sangat merah sekali. "Sayang kenapa wajah kamu memerah?" tanyaku dengan pertanyaan menggoda. Aku dan Tiara kini kami berdua, sangat menikmati mandi dengan air hangat. "Sayang sudah iya, nanti telat. Kita sudahan saja mandinya," ucap Tiara dengan tersenyum. "Baiklah Tiara sayang, kamu mau saya gendong?" tanyaku dengan menawarkan diri menggendong Tiara. Setelah rapih, aku dan Tiara mengenakan seragam militer dan seragam Jalasenatri. "Bagaimana sayang apakah saya sudah rapih?" tanyaku dengan tersenyum. "Tentu saja sudah rapih, penampilan saya juga sangat rapih dan serasi. Jadi kita sangat serasi karena kita sama-sama rapih," jawab Tiara dengan tersenyum. "Terima kasih suamiku," ucapku dengan tersenyum. "Sama-sama istriku sayang," ucap Tiara dengan tersenyum. Aku dan Tiara kini kami sarapan bersama, kami makan bersama Riko dan Clarisa. Masakan yang di sediakan oleh Tiara rasanya sangat enak, sangat lezat dan nikmat sekali. "Terima kasih banyak, kamu sangat baik sekali Clarisa. Masakan kamu sungguh enak sekali sama seperti Ibu,' ucapku dengan memuji Clarisa maupun istriku Tiara. "Iya masakan kamu enak sekali, kapan-kapan kamu dan suami kamu main ke Jakarta. Kita makan sama-sama iya,' ucap Tiara dengan tersenyum. "Terima kasih banyak iya Bapak, terima kasih iya Ibu. Terima kasih atas pujian Bapak dan Ibu,' ucap Clarisa dengan tersenyum. Setelah selesai sarapan kami memutuskan untuk ke Batalion Polisi Militer. Rencana kami memang ingin mengunjungi Marinir terlebih dahulu. Tetapi jadwalnya terpaksa aku dan Tiara ubah. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD