Penugasan Ke Aceh

1025 Words
"Iya mas, nggak ap-apa aku paham dan mengerti. Lama kan aku nanti sebentar akan aku tunggu," ucap Tiara dengan tersenyum. "Baiklah sayang, terima kasih sudah memahami kondisiku sayang. Aku sangat menyayangimu dan mencintaimu Tiara,"ungkapku dengan tersenyum. "Sama-sama mas Adrian, aku juga sangat menyayangi dan mencintaimu sayang. Kamu adalah suami kesayanganku," ucap Tiara dengan tersenyum. Aku dan Tiara saling memuji satu sama lain, setelah kami saling memuji satu sama lain. Aku dan Tiara, saling memuji satu satu sama lain. Kami berdua adalah sepasang suami istri yang sangat serasi. "Mas ini bawa makanan dan pakaian untuk kamu bawa ke Aceh iya," ucap Tiara dengan senyuman. "Iya sayang, terima kasih iya istriku sayang. Karena kamu udah care dan peduli kepadaku," ucapku dengan mengecup kening istriku. "Sama-sama mas, sungguh sesuatu kebanggaan bagiku bisa membahagiakanmu. Sudah kewajiban seorang istri sayang," ucap Tiara dengan senyuman. Aku dan Tiara, kini sangat sibuk memasak untuk menu makan kami sekeluarga. "Sayang jangan lupa, tambahkan masako rasa ayam. Supaya rasanya tambah gurih dan sedap," ucap aku kepada Tiara. "Iya mas Adrian, mas Adrian nggak usah risau dan khawatir. Aku pasti suka menambahkan penyedap rasa yang sangat enak dan gurih," ucap Tiara dengan senyuman. Setelah selesai kami memasak, aku dan Tiara saling memakan satu sama lain. Aku menyuapi istri cantikku, dengan masakan yang kami makan. Jadi kami membutuhkan makanan yang sangat enak dan lezat. Rasanya guruh dan lezat sekali. "Makan yang banyak sayang, jangan sampai makan dikit. Kita harus makan yang banyak. Selama aku tinggal kamu makan yang banyak iya sayang," goda aku kepada Tiara. "Kamu ini mas, kalau aku makan banyak. Yang ada aku akan jelek dan gendut aku nggak mau rasa cintamu untukku berkurang rasa cintanya," keluh Tiara dengan cemberut dan memanyunkan bibirnya. "Nggak apa-apa sayang, mau kamu kurus atau gemuk. Kadar rasa cintaku tak akan pernah bekurang," terangku kepada Tiara. Setelah selesai makan malam, aku dan Tiara istri cantikku. Mencuci piribg, setelah selesai mencuci piring aku dan Tiara kami berdua segera memasuki kamar kami ber dua. Setiba nya di dalam kamar, aku dan Tiara langsung tertidur. Besok aku harus pergi ke Aceh. Aku akan menunaikan tugasku sebagai seorang prajurit TNI. Aku akan kembali Tiaraju sayang, istriku tercinta. Tiaraku sayang, aku sangat mencintaimu. Melebihi apapun itu sayang aku sangat mencintaimu melebihi apapun. Aku akan kembali, pulang demi cinta dan kembali untuk tugas. Sabarlah menungguku Tiaraku sayang. Aku dan Tiara terbangun pagi sekali, sekitar jam empat pagi. Setelah selesai mandi, aku dan Tiara kini sedang berpelukan. Karena aku akan pergi untuk penugasan dinas. "Sabar iya sayang, tunggu aku pulang. Aku akan pulang untukmu demi cinta kita. Walaupun rasa cintaku kepada Indonesia tanah airku lebih besar dari apa pun tetapi percayalah aku akan kembali," ucapku dengan mengecup Tiara. "Iya mas, lama kan aku nanti sebentar akan aku tunggu. Yakinlah tuhan bersama kita," ungkap Tiara dengan air mata yang membasahi wajah cantiknya. "Kamu mencintaiku?" tanya Tiara dengan penuh pertanyaan. "Iya aku sangat mencintaimu istriku," ucapku dengan senyuman. Setelah aku dan Tiara berpelukan, sudah saatnya aku akan pergi. Walaupun terasa berat meninggalkan Tiara. Karena pernikahan kami yang baru bejalan tiga bulan. Aku harus di tugaskan ke Aceh. Dari rumah dinas kami menuju bandara, aku menaiki taksi. Setibanya kami di Aceh. Aku langsung membawa tas dan ransel menuju pesawat. Aku menaiki pesawat, setibanya di Aceh aku langsung berustirahat. Aku langsung beristirahat sejenak. Aku sangat lelah dan letih, setelah aku sudah tidak capek. Setelah aku fresh, aku segera mandi merapikan diriku. Menyemprotkan minyak wangi ke sekujur tubuhku. Setelah rapih, aku segera bersiap-siap untuk melakukan pengamanan. Aku terlihat begitu gagah menawan, bersama rekan sesama prajurit. Kami mengintai pergerakan musuh. Dengan semboyan kami sebagai Hantu Laut yang kuat, tak terkalahkan dan tak tertandingi. Aku dan rekanku mengendap-mengendap, melawan pergelakan musuh. Kami bersama-sama saling bahu membahu bekerja sama. "Terima kasih telah menyelamatkan kami dari sekapan orang jahat," ucap anak-anak kecil. "Sama-sama anak-anak yang sangat lucu dan menggemaskan. Rumah kalian di mana nak," ucapku dengan senyuman. "Rumah saya di sana Pak, di desa seberang. Sedangkan mereka tidak jauh dari sini," ucap gadis tersebut dengan senyuman. Anak-anak kecil tersebut, aku antarkan pulang. Aku mengantarkan ke paling dekat, sedangkan yang rumahnya jauh aku antarkan setelahnya. Setelah di dalam perjalanan ke asrama, ada ibu-ibu yang hamil besar. Membutuhkan pertolongan. Ibu-ibu ini, ingin melahirkan. Aku menunggu Ibu tersebut, hinga ia selesai di operasi. Setelah selesai aku segera menemui Ibu tersebut, serta mengucapkan selamat. Aku menghubungi suami dari Ibu tersebut, setelah selesai aku segera kembali ke asramaku. Aku segera membersihkan diriku, mencuci muka dan menggosok gigi. Setelah selesai dan rapih, aku segera tertidur. Sebelum tertidur aku mendoakan mereka semua, orang-orang yang aku sayangi dan cintai. Orang-orang yang sangat aku sayangi dan kasihi, aku ingin menyayangi dan membahagiakan Tiara istriku tercinta, Ayah dan Ibuku serta Mami, Papi dan adik kembarku yang sangat lucu dan menggemaskan. Aku juga membelikan kado kepada adik-adikku, aku mengirim uang untuk Tiara istriku, Ayah, Ibu, Mami dan Papi. Karena hari ini adalah tanggal satu, aku gajian. Walaupun tak banyak, tetapi aku senang dapat mengirimi uang dari hasil kerja kerasku. Walaupun tak banyak, tetapi puji Tuhan, aku dapat memberikan mereka uang untuk orang yang aku sayangi, cintai dan kasihi. ****Kabar Bahagia**** Setelah aku pulang dinas, istri cantikku Tiara menghubungiku. "Halo sayang," sapa istriku dengan senyuman. "Halo sayang," sapaku dengan senyuman. "Aku ada kabar baik sayang," ungkap istriku dengan senyuman di wajahnya. "Kabar baik apa?" tanyaku dengan rasa penasaran yang sangat tinggi. "Aku hamil sayang," jawab Tiara dengan senyuman. "Kamu serius sayang?" tanyaku mencoba meyakinkan dengan apa yang aku dengar. "Iya mas, aku hamil. Kamu akan menjadi Ayah dan aku akan menjadi seorang Ibu," jawab Tiara dengan senyuman. Aku sangat bahagia, istriku Tiara hamil. Apalagi kami akan memiliki anak. Tidak sia-sia Ibuku memberi kami ber dua juice Toge. Tetapi tanpa meminum juice Toge juga, aku sangat subur dan top car buktinya sekarang Tiara hamil. Istriku hamil, istriku dan aku akan menjadi Ibu dan Ayah, semoga saja istriku dan anak-anak kami terlahir di dunia ini dengan selamat. ***Hampir Meregang Nyawa*** Langit seakan mendung, langkahku seakan gelap tak bercahaya. Aku hMlampir mati, ketika para pemberontak itu memberondong banyak senjata ke tubuhku. Banyak sekali peluru bersarang di dalam tubuhku, aku mengalami banyak luka. Hingga aku di larikan ke rumah sakit. Bersambung.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD