Nineteen

1179 Words

Pagi ini Alona lagi-lagi diteror oleh telepon dari ibunya yang tak lelah mengingatkan untuk pulang ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, sang ibu kali ini mengikutsertakan kakak dan abangnya untuk membujuk Alona agar segera kembali. "Kamu kapan sih mau dengerin omongan orang tua?" sungut mamanya kesal. "Ma ...." "Kamu itu perempuan, Alona. Hidup sendiri di negeri orang, mana lagi hamil lagi. Sekarang kamu pulang. Pulang!" hardik sang Mama. "Aku nggak sendiri kok, Ma," jawab  Alona kalem. Beberapa hari ini ia berpikir dan menimbang segala resiko yang akan diterima dirinya mau pun bayinya kelak, baik dan buruknya, apa lagi bagi kehidupan sosial anaknya nanti. Akhirnya, ia memutuskan mencoba menerima tawaran Wickley untuk menikah. karena beberapa kali pun Alona berpikir, tetap saja ia aka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD