13

1600 Words

Beverly pergi ke kediaman ayahnya dengan berkas yang sudah ia dapatkan dari Oriel. "Ah, p*****r ini sepertinya berhasil mendapatkan apa yang Daddy inginkan. Luar biasa sekali, Bev." Samuel menghentikan langkah kakaknya. "Aku tidak punya urusan denganmu, Sammy." Samuel tersenyum mengejek Beverly, "Kau akan terkena karma karena mempermainkan perasaan orang lain, Bev." "Karma itu urusanku. Urus saja karmamu sendiri!" Beverly menabrak bahu Samuel dan segera masuk ke ruangan kerja ayahnya. Cklek.. Beverly membuka pintu ruang kerja ayahnya. Sang ayah melihat ke arah Beverly. "Putriku yang membanggakan." Ayah Beverly tersenyum pada Beverly. Ternyata seperti ini rasanya mendapatkan senyuman ayahnya. Selama ia hidup sekalipun ia tidak pernah melihat senyuman di wajah ayahnya. "Aku b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD