Chapter. 13

1180 Words

Setelah sambungan telepon terputus, Danisa pun hanya bisa menunduk dalam. Ia sebenarnya sangat merindukan Ibunya, tapi Ia dilema. Ia takut, jika kembali nanti akan membuat keluarganya malu. Apalagi dengan keadaan perutnya yang sudah mulai membesar. Bu Ratih yang sejak tadi memperhatikan Danisa pun bertanya. "Nak, jadi gimana?? mau ngga ketemu sama Ibu dan Abangnya nak???" Tanya Bu Ratih. Danisa pun mendongakan wajahnya, kemudian menatap wajah wanita yang terlihat masih sangat cantik meski usianya sudah tak mudah lagi. Wanita yang wajahnya hampir mirip dengan Pak gurunya. Melihat reaksi Danisa yang terlihat bimbang, Pak Bara pun angkat bicara. "Nak, kami tidak akan memaksamu...kau pertimbangkanlah dulu...jika hatimu mulai tenang dan mantap, maka kami akan siap mengantarkan mu ke Bandung

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD