Cinta dengan Iman

2928 Words

"Ada-ada aja, Ann-Aaann," tutur Fadlan usai mengobatinya sambil geleng-geleng kepala. Anne yang tadi meringis sampai menangis kini cuma sesenggukan dengan muka kesal. Lengannya diperban sedikit dan darah disikunya sudah tak mengalir lagi. Tapi bukan itu yang membuatnya kesal. Melainkan mommy-nya yang begitu bawel terus mengomelinya selama Om-nya mengobatinya tadi. Hanya gara-gara jatuh dari sepeda, urusan jadi panjang begini. Walau kini, mommy-nya sudah berhenti mengomel. Sepuluh menit yang lalu Fadlan tiba dengan tergesa-gesa. Tentu saja tidak sendiri, ia ditemani istrinya karena keduanya memang sedang pacaran di rumah. Mumpung anak-anaknya tidak ada. Lebih tepatnya, mumpung anak sablengnya sedang keluar jadi tidak akan ada yang menganggu. Ia mengira, Anne terluka parah begitu karena d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD