21 - Martin

1400 Words

Sementara itu di sebuah tempat yang terletak di area pinggiran pantai, terlihat sebuah bangunan mewah nan gagah. Debur ombak menjadi nyanyian merdu, sinar mentari yang mengintip malu-malu menambah kesan estetik. Seorang pria tengah duduk di teras balkon menikmati pemandangan pagi hari, pada bibirnya terdapat punting rokok yang terselip. Ia mengembuskan asap rokok itu ke sekitar hingga menguap terbawa angin, dua kakinya ia letakkan pada pagar balkon. Hidup mana lagi yang ia inginkan setelah sesempurna ini? Jubah putih dan celana bokser adalah pakaian yang ia kenakan saat ini, memperlihatkan kotak-kotak pada perutnya yang menggugah selera. “Ahh Martin, kau sangat menikmati hidupmu.” Sebuah suara terdengar, tapi hal ini tidak membuat sang empunya nama terganggu. “Tentu saja, bagaima

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD