“Jadi, dia benar-benar sudah memiliki kekasih?” tanya seorang pria yang duduk dengan angkuh di kursi kebesarannya, ia membelakangi seorang bawahan yang diutus untuk memata-matai seorang gadis. “Benar, Tuan. Bahkan ...” Pria penyampai berita itu menghentikan ucapannya, menimbang-nimbang apakah ia harus mengatakannya juga? “Katakan!” perintah sang atasan. “Nona Adlen akan menikah dengan kekasihnya,” lanjutnya dengan suara agak mencicit. Seketika kursi itu berputar, keduanya saling berhadapan, tentu saja si penyampai berita merasakan ngeri melihat tatapan majikannya bagai harimau yang siap menerkam mangsa. Pria itu menghela napas kasar, benar-benar sulit ingin kembali pada gadisnya. Namun, apa pun akan Erdo lakukan untuk mendapatkan Nika lagi. “Siapa pria itu?” Si penyampai berit