Keadaan Heri lebih baik dibandingkan hari-hari sebelumnya, pria itu menginginkan agar dirawat jalan di rumah saja. Meski luka bakar akibat sengatan listrik berdaya tinggi masih menyisakan cidera yang parah, tapi fisik Heri sendiri sudah bisa dikatakan baik. Nika mendatangi loket administrasi untuk menanyakan biaya inap ayahnya selama di sini. “Sus, untuk total biaya ayah saya berapa ya?” tanyanya pada perawat yang berjaga di sana. “Seluruh pengobatan Pak Heri ditanggung oleh pihak rumah sakit, selain itu kemarin sudah ada yang menebus biaya obat tambahan untuk ayah Anda.” “Siapa?” Perawat itu membuka kembali riwayat notanya. “Tertera atas nama Zenseva.” Seketika otak Nika langsung mencerna dengan cepat, pasti Jack yang meminta Zenseva untuk membiayai pengobatan ayahnya. “Baik