10. Kita Putus

1070 Words
Gavin mencoba untuk menghubungi Sea, tetapi wanita yang dihubunginya itu tidak mengangkat telpon. Ia ingin menanyakan mengapa Sea melakukan hal yang tidak pernah ia perintahkan! Karena panggilan yang tidak juga diangkat oleh Sea, ia memutuskan untuk pergi menemui secara langsung di apartement. Menanyakan langsung pada Sea adalah hal yang benar. Jarak perusahaan tidak terlalu jauh, membuatnya cukup 5 menit sampai. Ketika ia mengetuk pintu, pria itu terkejut melihat orang lain yang membukka pintu. “Siapa kau?” tanya Gavin. “Aku? Aku pemilik kamar ini,” jawab wanita itu. “Tunggu, apa yang terjadi? Ke mana wanita yang tinggal di kamar ini?” tanya Gavin. Pria itu terkejut mendapati jika bukan Sea yang membuka pintu, dan menemukan orang lain di sana. bagaimana bisa ia tidak tahu jika Sea tidak lagi tidak di partement itu. ia mengenal bagaiman Sea. Wanita itu pasti akan mengatakan apapun yang ia lakukan. Kali ini berbeda. Tidak ada sama sekali pemberitahuan dari kekasihnya itu, jika akan melakukan pindah rumah. “Tidak tahu, aku membeli tempat ini semalam dan telah di kosongkan. Aku tidak tahu siapa pemilik sebelumnya,” jelas wanita itu. “Maaf,” ucap sang wanita kemudian menutup pintu kamar. Gavin masih menatap pintu yang telah tertutup itu. ia tidak salah, ia berdiri di depan apartement Sea tetapi apartement itu telah menjadi milik orang lain tanpa sepengetahuannya, pria itu menjadi geram seketika. Pria itu kembali menelepon Sea, beberapa kali ia melakukan panggilan barulah dijawab oleh Sea. “Hallo.” “Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak memberitahuku, jika kau telah pindah?” geram Gavin. Mengingat jika Sea tidak memberitahunya tetang kepindahannya membuat Gavin begitu kesal. Ia tidak percaya akan melakukan hal seperti itu. Ia ingin jika Sea selalu mengabarinya, apapun yang dilakukan oleh sanga kekasih, tapi Sea bukan wanita yang gampang dia bodohi lagi. wanita itu telah mengenal dan mengetahui segala kebusukan yang telah dilakukan Oleh gavin padanya, karena itu ia tidak meberi kabar pada Gavin jikka ia pindah. Walaupun Gavin begitu marah, ia mencoba senatural mungkin jika ia benar-benar hanya khawatir saja. “Kau terlalu sibuk karena itu aku tidak memberitahumu,” alasan Sea. “Sibuk? Tapi, aku pasti mengangkat telponmu, kapan aku tidak mengangkat telponmu?” Gavin yang tengah tersulut emosi membentak wanita di seberang telpon sedang gadis itu berusaha diam. “Kita putus saja,” ucap Sea membuat Crystal bersama dengannya terkejut begitu pula dengan Gavin. “A-apa yang kau katakan? Apa aku tidak salah dengar?” tanya pria itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar membuatnya bertanya. “Kita putus saja,” ucap Sea dengan jelas. Kali ini Gavin bisa mendengar dengan sangat jelas apa yang dikatakan oleh Sea. Wanita itu menginginkan hubungan mereka berakhir. Hubungan yang telah lama mereka jalin. “Apa aku tidak salah dengar, kau ingin putus dariku?” tanya Gavin dengan nada sedikit kesal. Ia kesal karena diputuskan oleh Sea, wanita yang dianggapnya begitu mencintainya. “Kau tidak salah dengar, aku ingin kita putus. Itu saja, aku tidak lagi mencintaimu,” ucap Sea membuat hatinya sedikit berkedut. Ia tidak bisa membohongi jika mengatakan hal itu membuatnya tersiksa, tetapi ia sebisa mungkin mencoba untuk mengontrol emosi. Sea ingin mengakhiri hubungan mereka karena hubungan mereka tidak mungkin bisa diperbaiki lagi, dan ia tidak ingin jika dikemudian hari pria itu akan menyalahkan dirinya atau menghinanya, seperti yang Gavin lakukan tadi, membela Angel di hadapannya. Setelah mengatakan hal itu, Sea mematikan telpon membiarkan pria yang tengah menelpon dengannya memikirkan mengapa dirinya menginginkan putus. “Hoel, aku tak percaya kau mengatakan seperti itu, padanya,” sambar Crystal. “Aku harus melakukannya lebih dulu, sebelum dia mencapakkanku. Aku harus mencampakkannya lebih dulu,” ucap Sea tegas. “Wah… benar, benar. Aku mendukungmu,” ucap Crystal. Sementara Gavin tengah terdiam tidak percaya dengan apa yang di dengar olehnya. Ia belum mendapatkan penjelasan dari wanita itu, dan Sea memutuskannya begitu saja? ia harus bertemu dengan Sea bagaimana pun caranya, wanita itu harus menjelaskan padanya. “Honey …” panggil seorang wanita melangkah ke arahnya, kedatangan Angel sedikit menghiburnya. Ia tersenyum, tetapi tidak dengan wanita yang baru datang itu. Angel memasang wajah tidak senang melihat Gavin berdiri di depan apartement Sea. “Aku mencarimu di kantor tapi kau malah ada di sini. mungkin aku harus bicara dengannya, karena aku ada di sini, aku harus menanyakan langsung kenapa dia melakukan semua ini padaku.” Baru selangkah Angel untuk mengetuk pintu, Gavin menghentikan langkah wanita itu dengan menarik lengan Angel. “Dia tidak ada di sini, Sea telah pindah,” ucap Gavin membuat Angel terkejut. Ia mengenal Sea, tidak mungkin wanita itu pergi begitu saja. apa itu mungkin? Tapi, melihat sikap Sea tadi itu mungkin terjadi. Angel melihat raut wajah Gavin ada perasaan tidak senang ketika melihat kegelisaan yang diakibatkan oleh Sea pada pria itu. “Dia juga memutuskanku,” ucap Gavin lesuh. Angel seketika bahagaia mendengar hal itu. bagaimana tidak, ia tidak lagi harus bersembunyi di belakang Sea untuk bermanja dengan Gavin. Namun, Gavin yang memasang wajah seperti itu, membuatnya tidak senang. “Apa kau tidak senang, wanita itu memutuskan hubungan denganmu? Kita tidak harus semubunyi-sembunyi seperti biasanya.” Perkataan Angel seketika meyakinkan Gavin. “Benar, aku masih memilikimu. Aku tidak perlu memikirkan Sea lagi.” Angel memeluknya kemudian tersenyum. Ia tidak percaya jika Gavin telah jatuh cinta padanya dan dirinya sangat menyukai hal itu. Di lain tempat mobil masih juga terparkir. Sea masih berada di dalam mobil, bersama dengan sang asisten. “Apa yang kau lakukan?” tanya sang asisten. “Pindah agensi, dan aku akan mengalahkan Angel, aku merebut semua gelar darinya,” ucap Sea. “Aku akan memulai semuanya dari awal.” “Aku akan mengurus semuanya. Tenang saja.” “Jika kau bertemu dengan pria b******k itu jangan katakan di mana aku pindah.” Crystal membentuk huruf O, tidak akan mengatakan di mana Sea pindah. Ia pun tidak ingin Gavin mencampuri kehidupan Sea lagi setelah apa yang telah pria itu lakukan pada sang artis. Pria b******k harus diberi pelajaran. Kakinya lagi-lagi melangkah masuk ke dalam agensi, di mana tadi dia bersama dengan Sea. Kali ini, tidak bersama dengan Sea. Niatnya telah dia katakan pada sekretaris Gavin tetapi Gavin tidak berada di tempat membuatnya kembali ke mobil. “Dia tidak ada di kantor.” Sea memicingkan matanya. “Aku yakin dia bersama dengan wanita p*****r itu,” terka Sea. Benar saja, dua orang itu tengah bersama di sebuah kamar dengan aksi yang begitu panas. Tengah meraju kasih dengan begitu banyak adegan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD