8. Mungkinkah Sea Mengetahuinya?

1063 Words
Angel begitu marah, ia tidak percaya Sea melakukan hal yang membuat karirnya hancur. Ia terus menerus mengumpat Sea dengan kata-kata kotor, serta menyumpahi wanita itu. wanita itu mengambil mantel serta tas kemudian keluar dari dalam apartement miliknya. Langkahnya begitu terburu-buru, ia ingin pergi ke kantor Gavin. Mengadu? Iya. Dia ingin mangadu pada sang kekasih, ia tidak terima apa yang telah dilakukan oleh Sea. Tidak ada rasa takut, ketika Sea melangkah masuk ke dalam gedung Agensi. Managernya—Crystal telah menyambut sang artis dengan bahagai. Yang ada di dalam pikiran Sea hanyalah sebuah perasaan yang harus membalaskan dendam tentang apa yang telah dilakukan oleh mereka yang telah mengkhianatinya, jadi apa yang harus ia takutkan lagi. tidak ada, ia berubah menjadi seseorang penuh percaya diri, tidak akan kalah dengan orang-orang yang meremehkannya sekalipun itu adalah Angel. Ia ingin membuktikan jika ia bisa membalaskan dendamnya, jika ia bisa membuat pria yang telah meninggalkannya menjadi menyesal melakukan hal buruk seperti itu. “Sea …” panggil seseorang dengan nada kesal. Wanita dengan mini dress berwarna blue ice, rambut tergerai tidak lupa mantel yang ia kenakan menutup tubuhnya. Raut wajah wanita itu begitu merah padam, apalagi ketika melihat Sea yang hanya tersenyum tidak ada perasaan bersalah di dalam dirinya sama sekali. Semua orang melihat ke arah dua wanita itu. Satu perusahaan juga tahu, bagaimana kedekatan kedua orang itu. Mereka telah bersahabat sejak dulu, ketika melihat Angel yang memasang wajah marah pada Sea, mereka pun tidak ingin ketinggalan informasi apalagi ketika mengetahui jika Sea akan kembali kedunia entertainment, dan akan segera menjadi istri dari direktur perusahaan mereka. “Apa yang kau lakukan?” tanya Angel. “Aku? Melakukan apa? Aku hanya ikut audisi seperti yang kau katakan, dan itu berhasil,” jawab Sea dengan kesal. Angel begitu geram dengan jawaban yang diberikan oleh Sea padanya. Beberapa orang berbisik-bisik melihat kedua wanita itu, bagi Sea itu adalah yang ia inginkan. Ia menginginkan sebuah gossip hangat terbaru serta terupdate. “Tidak perlu khawatir, aku telah melakukannya dengan baik dan mereka meloloskanku,” ucap Sea menempuk bahu Angel tapi wanita itu menapik tangan Sea agar tidak menyentuh. “Berhentilah bersandiwara, aku tidak pernah menyuruhmu untuk menggantikanku ikut audisi,” ucap Angel lantang membuat seisi gedung mendengar hal itu. Angel ingin mempermalukan Sea, ia ingin wanita itu malu di depan banyak orang telah mencuri peran yang akan dia perankan. “Apa yang kau katakan sebenarnya?” tanya Sea. “Jelas-jelas kau menyuruhku mengantikanmu ikut audisi,” sanggah Sea. Angel mulai berackting seperti ia yang menjadi korban, membuatnya muak melihat sadiwara itu. ia tidak percaya telah berteman begitu lama dengan wanita yang berada di hadapannya itu. Wanita munafik. “Aku tidak menyuruhmu menggantikanku, aku hanya menyuruhmu untuk mengatakan pada mereka jika aku terlambat, tapi kau ingin peran ini.” Ekspresi Sea hanya bisa menganga ia tidak percaya Angel begitu baik memerankan sandiwara daripada menjadi actor dalam drama. Semua orang mulai bergunjing tentang Sea, apalagi Angel yang telah mengeluarkan air mata itu membuat semua orang merasa iba padanya. Gavin yang mendengar keributan yang terjadi di loby membuatnya segera turun. Wajahnya terlihat bingung harus membawa siapa, apakah ia harus membela Angel ataukah membela Sea-tunagannya tetapi apa yang dilakukan oleh Sea tidak sesuai apa yang dia inginkan. “Kenapa kau tidak memarahi Sea?” tanya Angel membuat lamunan pria itu buyar. Gavin menatap ke arah Sea, raut wajah wanita itu tidak menunjukan penyesalan ataupun akan meminta maaf tentang apa yang dia lakukan di ruang audisi. “Sea, sebaiknya kau minta maaf pada Angel. Kau salah melakukan hal ini agar bisa kembali ke dunia ackting.” Bagai ditimpa petir di siang bolong, Sea tidak percaya apa yang dikatakan oleh Gavin, pria itu menginginkan jika Sea mengakui jika sebenarnya dia yang salah. “Gavin, aku—“ “Bukankah kita pernah bicarakan ini sebelumnya? Aku akan membantumu kembali ke dunia entertainment.” Lagi-lagi dia dipojokan, membuatnya mengepal tangan. Matanya tanpa sengaja melirik ke arah lain, membuatnya melihat sang suami tengah memperhatikannya. River tersenyum, membuat Sea merasa jika ada orang masih peduli padanya. Senyuman sang suami mengembalikan energinya. Apa yang dilakukan oleh dua orang di hadapannya tidak boleh dibiarkan begitu saja. crystal yang tengah berada di sampingnya, menggenggam tangan Sea, ia ingin meyakinkan sang artis jika masih ada yang peduli dengannya. “Kau membela wanita ini?” tanya Sea membuat pria itu bingung arti dari pertanyaan tunangannya. “Aku tidak membelanya, aku hanya ingin kau mengakui kesalahanmu,” jelas Gavin. Wajah pria itu terlihat senduh, ia pun bingung harus membela siapa. Sea yang merasa jika ia tidak boleh menahan diri lagi, membuatnya begitu geram wajahnya berubah dingin seketika. Ia harus membuat dua orang yang berada di hadapannya efek jera. “Kau bilang tidak membelanya? Apa kau bodoh? Huh?” bentak Sea penuh emosi. Semua orang yang berada di sana, terkejut. Tidak percaya jika Sea akan selantang itu berbicara. “Kau pikir aku lupa ingatan? Kemarin kau datang untuk memohon mengantikan Angel ikut audisi, dan sekarang menyuruhku untuk minta maaf. Aku tidak percaya kalian berdua begitu hina,” ucap Sea lagi. “H-hina?” tanya Angel tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Sea. “S-sebenarnya apa salahku, kenapa kau membenciku?” Seketika Sea mendengkus. Begitu muak dengan imej polos yang diperlihatkan oleh Angel di depan banyak orang. “Kau masih bertanya apa salahmu, kenapa aku membencimu?” Sea mengulang kembali pertanyaan Angel. “Apa kau tidak malu, bertanya apa salahmu padaku?” Angel bingung dengan pertanyaan itu, begitu pula dengan Gavin. Sikap yang Sea perlihatkan saat ini, wanita yang biasanya lemah lembut kini tidak dikenalinya lagi. Sea yang dulu, tidak dilihatnya lagi. Gavin mencoba mengingat apa yang membuat Sea begitu marah. “Apa kau marah padaku karena aku tidak datang di hari pernikahan kita? Tapi, aku telah menjelaskan kenapa aku tidak bisa datang.” Sea menatap Gavin dengan tatapan kebencian. “Kau pikir, itu yang membuatku marah padamu? Tidak, sebelum kau tidak datang dipernikahan, aku telah membencimu,” ucap Sea. Gavin semakin tidak mengerti mengapa kekasihnya bertingkah seperti itu, begitu pula dengan Angel. “Katakan, apa yang membuatmu marah. Aku akan memperbaikinya.” “Memperbaiki? Kau pikir bisa memperbaiki yang telah rusak setelah yang kalian lakukan?” Degh! Gavin dan Angel seketika saling berpandangan satu sama lain, apa maksud dari Sea? Apa wanita itu mengetahui apa yang terjadi? Belum sempat mereka bertanya apa yang terjadi pada Sea, wanita itu telah melangkah pergi. “Mungkinkah Sea mengetahuinya?” tanya Gavin membatin.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD