6. Awal Bagus untuk Balas Dendam

1100 Words
Sea baru saja bangun tidak mendapati River di sampingnya. Ia mengedarkan pandangan ke segala arah mencari pria itu, tetapi tidak menemukannya sampai pintu kamar mandi terbuka memperlihatkan River dengan handuk tengah melilit di pinggang sang suami membuat Sea menelan saliva. River yang menyadari tubuhnya tengah ditonton oleh Sea membuatnya memiliki ide untuk menjahili istrinya. Ia melangkah mendekat sembari tersenyum nakal. “Apa kita perlu melanjutkan apa yang tertunda semalam?” tanyanya membuat Sea seketika beranjak dari tempat tidur dan bergegas masuk ke dalam kamar mendi. River hanya bisa tersenyum, sekilas ia bisa melihat pipi Sea yang telah merah merona. Hanya ada senyuman yang terus terlihat saat ia menganti pakaiannya. Wajah Sea begitu memerah, di goda oleh River, ia tidak percaya jika pria yang saat ini telah berstatus sebagai suaminya, begitu m***m. Di tambah dengan wajahnya yang begitu merah merona membuatnya seketika ketahuan jika dia begitu malu. Apartement yang tidak memiliki asisten rumah tangga, membuatnya harus membuat sendiri sarapan pagi. Ia membuat sarapan untuk Sea, walaupun ia tidak tahu apa yang disukai oleh sang istri, ia membuat apa yang bisa dia buat. Di dalam kamar, Sea tengah menempuk pipi miliknya ketika mengingat River yang baru keluar dari kamar mandi. “Sadar Sea, sadar,” ucapnya menepuk-nepuk pipi kemudian mengambil pakaian miliknya di dalam lemari. Beberapa kali ia membasuh wajahnya mengunakan air di shower, untuk menghilangkan rasa malunya, dan pipinya yang tengah merah merona saat ini. Ia keluar dari kamar mandi tidak mendapati River di mana pun ia menyadari jika pria itu berada di luar kamar. Sea menuju kea rah lemari, dan membukanya. Ia melihat pakaian itu, membuatnya mengerutkan kening, bagaimana bisa ada pakaian wanita di dalam kamar, bahkan pakaian miliknya masih berada di dalam koper. Merasa aneh Sea memeriksa setiap pakaian yang berada di sana, semuanya cocok dengan ukuran tubuhnya serta masih terpasang label. Matanya seketika jatuh cinta pada mini dres selutut, berwarna abu-abu. Entah apa yang di dalam pikirannya begitu menyukai warna abu dalam berpakaian, tapi itu menambah rasa kepercayaan dirinya sendiri. Ia sangat suka hal itu. Benar saja, ketika ia memakai pakaian itu, mini dress itu cocok ia kenakan. Langkah kakinya terhenti ketika melihat River yang tengah menyantap sarapan. Sekilas River melirik ke arah Sea membuat matanya tidak bisa berpaling dari sang istri. Mini dress berpadu dengan warna kulit milik Sea menambah kecantikan wanita yang baru saja datang itu, bahkan tanpa make up pun terlihat cantik. Sea segera duduk, ia menunduk tidak ingin River melihat wajahnya yang merah meroa karena mengingat kejadian tadi pagi. Ada rasa malu menjala di tubuhnya. “Apa yang akan kau lakukan?” tanya River mencoba mencairkan suasana, ia memperhatikan sang istri yang telah duduk bersamanya di meja makan. Kali ini, dia tidak sendirian menyantap makanan karena ditemani oleh seorang wanita yang telah berstatus resmi sebagai istrinya. “Aku akan ke agensi,” ucap Sea sambil mengambil botol selai. “Aku ingin kembali ke dunia Entertaiment,” ucap Sea membuat River mengerutkan keningnya. “Apa karena mereka?” tanya sang suami. Sea menganggukan kepala, menikmati roti selai stroberi miliknya. “Apa aku perlu membantumu?” tanya River tetapi mendapatkan gelengkan kepala. “Akan aku lakukan dengan caraku sendiri,” ucap Sea tersenyum. Tidak ada pembicaraan yang terjadi setelah itu, hening, keduanya sibuk dengan sarapan masing-masing hingga sebuah bell membuat mereka melihat satu sama lain. Sosok pria baru berpakaian rapi baru saja masuk, ia adalah asisten River. “Tuan … Nyonya …” sapa pria itu membukuk sekitar tiga puluh derajat. River tidak membalas sapaan itu, pria itu tetap berdiri di tempatnya sampai River dan Sea selesai makan. Piring kotor segera dicuci oleh Sea, sedang River mengambil jas di dalam kamar. “Kau bisa memakai mobil di parkiran jika kau pergi. Kuncinya di atas meja kamar,” ucap River memakai jas miliknya dan berangkat. Sea telah menyusun rencana untuk membalas dendam pada mantan tunangannya serta sahabatnya. Ia memutuskan untuk secara terang-terangan mengekspos diri kembali ke dunia entertainment, ia ingin melihat apa yang akan dilakukan oleh dua orang itu. Semalam ia telah menghubungi asisten yang akan membantunya. Dan, apa yang ia rencanakan berjalan lancar. Tidak ada satupun yang menyadari jika ia telah berada di tengah-tengah orang yang mengikuti audisi. Raut wajah kekhawatiran terlihat dari seorang manager yang sejak tadi menghubungi Sea, tetapi wanita itu tidak mengangkat hpnya. “Aku akan membuat kalian membayar apa yang telah kalian lakukan padaku,” batin Sea yang melihat beberapa reporter telah berada di sana untuk meliput jalannya audisi. Menghancurkan keinginan Angel untuk memerankan drama yang ia inginkan. Ini masih awal dari keinginannya membalaskan dendam. Kejadian deritan ranjang masih diingatnya dengan jelas. Dadanya masih terasa sesak mengingat hal itu, tetapi kali ini bercampur perasaan jijik. Sea mengantikan Angel dalam audisi, walaupun sebenarnya wanita itu yang akan menjadi pemeran utama tanpa audisi, hal ini karena Gavin telah membayar semua tim agar Angel yang mendapatkan peran. Bisa dikatakan, audisi yang saat ini berlangsung percuma saja, sejak awal telah ditentukan pemeran utama. Langkah kaki Sea perlahan-lahan naik ke atas panggung, di depannya terdapat beberapa juri yang siap untuk menilai ackting yang akan dia lakukan. Asisten Angel yang melihat Sea telah naik dengan nama Angel merasa kesal dengan wanita itu tetapi seseorang tersenyum kepadanya. Ketika Sea akan berackting dengan senjata ia pura-pura terjatuh membuat topi serta masker yang ia gunakan terlepas, hal itu mengundang semua orang yang berada di sana sontak terkejut, tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh mereka. seorang Sea ikut dalam Audisi mengunakan nama Angel. Para reporter tidak ingin ketinggalan berita tersebut, sedang asisten Angel begitu panik, ia tidak tahu harus melakukan apa untuk menghindari Sea diliput oleh para reporter itu. “Kenapa kau yang datang, bukan Angel?” tanya seorang juri dengan emosi. Sea diam, tidak menjawab membuat manager Angel datang dan berusaha menjelaskan apa yang terjadi. “Angel memintaku untuk ikut dalam audisi karena ia tidak ingin menjadi peran utama,” jawab Sea sebelum manager Angel memberikan penjelasan yang tidak masuk akal tentang kehadirannya. Mendengar pernyataan Sea, semua orang yang berada di sana terkejut termasuk manager Angel tidak bisa berkutik di depan banyak orang. Ia tidak mungkin menyangkal perkataan Sea di depan banyak orang. Satu kemenangan yang diraih oleh Sea saat ini, telah dilihat oleh sang suami yang memilih untuk tidak terlihat. “Cari tahu, siapa investor terbanyak dalam drama ini,” ucap River membuat asistennya segera menghubungi seseorang, beberapa saat kemudian ia kembali dan berbisik pada tuannya. River menganggukan kepalanya. Tangannya disilangkan di depan d**a sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh sang istri selanjutnya, ia semakin penasaran menunggu kejutan yang dilakukan oleh Sea. “Angel tengah sakit, karena itu ia tidak bisa mengikuti Audisi dan memintaku mengantikannya,” jelas Sea.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD