Erlangga mengerang kecil sembari meregangkan otot-ototnya di atas kasur empuknya. Cowok itu sekilas memicingkan mata ke arah jendela kamarnya karena sinar matahari yang masuk di sela-sela jendelanya. Ia pun beranjak duduk dengan menguap kecil sembari menggaruk lengan dan lehernya pelan dengan tangan kanannya. Lalu kemudian ia menurunkan dengan meraih sendal jepitnya di bawah kasur lalu memakainya dan melangkah keluar dari kamar. Pemuda itu mengedarkan pandangannya melihat ke sekeliling rumah namun tidak menemukan siapa-siapa di sana. Ia berjalan ke arah dapur dengan melihat sebuah memo yang tertempel pada pintu lemari es dengan di belakangnya terdapat beberapa lembar uang ratusan. "Malam ini mama gak pulang, jangan lupa makan." Bacanya pelan dengan menghela kasar lalu meremas kertas me