The Cruelty Of The Destiny (1)

1071 Words

Albert bersamaan dengan Dawin hendak melangkahkan kakinya keluar pintu dari ruang pengobatan tiba-tiba saja mereka mendengar helaan nafas. Bahkan Alger dan Leroy hampir melepaskan semua alat, mereka melihat tubuh Syahquita melalukan pergerakan. "Al." gumam Syahquita sedikit tersendak karena ia tidak bisa bernafas. "Leroy, alat pernafasan." teriak Alger panik. Leroy kembali memasangkan alat pernafasan ke hidung Syahquita, "Bertahanlah, Nona." Albert, Keenan, Robert dan Dawin mengurungkan niat mereka untuk keluar dari ruang pengobatan, mereka harus melihat apa yang terjadi dengan Syahquita. Albert merasa sedikit lega karena perasaannya benar, ia sangat yakin bahwa Syahquita tidak akan meninggalkannya begitu saja. Sesuatu yang baik kembali terjadi pada Syahquita, kesempatan kedua kembali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD