21. Membuntuti Mangsa

1263 Words

"Ada-ada saja orang itu?! Apakah tidak ada cara lain yang lebih elegant untuk mendekati wanita, selain berpura-pura mengenal?" Gumam Reina sepeninggalannya dari hadapan pria asing tadi. Tidak jauh ada sebuah cafetaria dan disana sudah ada Raisa yang menunggu dengan melambaikan tangan ke arah Reina. "Reina, kau dari mana saja? Mengapa lama sekali?", tanya Raisa. Ia menepuk kursi di sebelahnya dan meminta Reina duduk di sebelahnya. Reina duduk di kursi samping Raisa. Ia menghembuskan nafas kasar, mengingat kembali banyak hal yang terjadi sebelum tiba di cafe. " Sorry deh, aku telah datangnya. Kau tahu sendiri kan, Axton orangnya seperti apa?!. Kepala pelayan mencegat ku keluar sebelum dia melapor pada Axton, dan akhirnya aku terlambat untuk kemari. Di tambah, tadi saat akan kemari. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD