Ayu mengangkat b****g dengan bantuan dua tangan Said. Dadanya bergemuruh hebat kala Said mengecup-ngecup lubang belakangnya dengan lembut. Ayu mengerang nikmat menahan rasa geli di sekujur tubuhnya. Terutama saat jari-jemari halus Said meraba-raba punggungnya. "Geli, Baaang," rintihnya sambil mendekap ujung bantal yang berada di dekapannya. Tubuhnya menggeliat seperti cacing kepanasan. Said seakan tidak peduli dengan rintihan istrinya. Dia malah tersenyum menyeringai mengamati sesaat tubuh seksi istrinya, sambil terus memainkan wajahnya di seputar b****g semok istrinya. "Baaang. Udaaah. Ayu nggak tahaaan," erang Ayu saat merasakan bibir Said mengecup-ngecup area sensitifnya dari belakang. "Ya ampun, Abaaaang. Abang Saiiiiid," Ayu mulai berteriak. Tangannya berpindah meremas seprai kasu