Said langsung menenangkan dirinya. Dia bersihkan tubuhnya seadanya sambil meraih bath robe yang tergantung di sisi pintu kamar mandi. "Astaghfirullah!" ucapnya cemas. Tidak menyangka dengan raut wajah kaget Ayu barusan. Said berkali-kali mengusap wajahnya ketika berdiri di depan lemari pakaiannya. Dengan perasaan tak menentu, dia raih baju yang akan dia pakai. Terbayang-bayang di benaknya wajah kecewa mertuanya saat dia temui nanti. "Ayu," desahnya sekali lagi sambil menutup penuh wajahnya. Dia malu sekali. Rasanya tak ingin berhadapan dengan mertuanya saat ini. Tapi apa boleh buat. Mau tidak mau, dia harus menjemput Ayu di rumahnya. *** Ayu yang masih diselimuti bayang-bayang 'milik' Said yang besar dan menegang berlari sekencang-kencang ke luar dari rumah Said. Ayu merasa sekujur tu