***
Tuhan...
aku tidka tahu apakah aku harus berterima kasih atas rasa sakit yang engkau berikan ini. Tapi, sejak saat itu aku mendapatkan semua apa yang aku inginkan.
kasih sayang ayah,
kasih sayang bunda
kasih sayang Kak Farrel yang dulu nya sama sekali nggak pernah aku dapatkan.
hanya Kak Fabian yang mau menyayangiku.
Tapi Tuhan...
aku sedih melihatnya harus terluka melihatku kesakitan.
Apakah aku boleh meminta? hilangkan rasa sedih di hatinya. aku menyayangi Kak Fabian, Tuhan...
Tuhan...
apa aku egois jika aku merasa tenang saat Naura lembaran ku meninggal?
Apa aku pantas menganggapnya dulu sebagai tembok besar yang menghalangiku untuk mencari kebahagiaan?
Jika tidak, aku hanya ingin mengatakan satu hal..
Terima kasih karena sudah mengatur ini semua untukku Tuhan.
Aku
